Waduh! Ribuan Apartemen Tak Laku Terjual, Ternyata Biang Keroknya Ini..

ILUSTRASI: Kondominium yang dibangun pengembang di Jakarta hingga semester pertama 2025 banyak yang tak laku terjual.
ILUSTRASI: Kondominium yang dibangun pengembang di Jakarta hingga semester pertama 2025 banyak yang tak laku terjual.
Reporter

-

Editor

Darmanto Zebua

JAMBISNIS.COM - Pasar properti kondominium dan apartemen masih melanjutkan tren pelemahan hingga semester pertama 2025. Padahal, pada periode tersebut pemerintah sendiri tengah menggulirkan paket kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 100%.

Kondisi pasar properti di dalam negeri yang masih lesu ini pun menyebabkan ribuan unit apartemen di Jakarta belum terserap atau tak laku terjual. Hingga pertengahan tahun ini, hanya ratusan unit apartemen yang terserap pasar.

Wakil Ketua Umum DPP REI, Bambang Ekajaya menjelaskan di wilayah Jakarta total suplai apartemen dan kondominium komersial milik anggota REI yang belum terserap pasar menembus lebih dari 5.000 unit. Bambang menegaskan, ribuan apartemen yang belum terserap itu tersebar di beberapa wilayah. Salah satunya, berada di area Kebon Jeruk, beberapa titik di selatan Jakarta dan timur Jakarta.

"Kemarin waktu kita bicara sama ketua DPD REI DKI yang baru, itu kan ada 5.000 atau 6.000-an unit apartemen yang menengah ke atas yang sifatnya non-subsidi ya (yang belum terserap]," kata Bambang dikutip dari Bisnis, Rabu (27/8/2025).

Bambang menjelaskan, perlambatan penjualan apartemen itu terjadi hampir di seluruh golongan. Mulai dari apartemen kelas menengah hingga apartemen kelas atas.

Khusus untuk pasar kelas menengah, kendala mahalnya pengenaan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) menjadi persoalan utama. Alih-alih membeli apartemen, kelas menengah cenderung akan memilih untuk kontrak rumah tapak saat ini. Kemudian, perlambatan penjualan apartemen juga menyasar kelas menengah atas. Di mana, umumnya kelas ini rajin melakukan pembelian unit apartemen sebagai instrumen investasi. Akan tetapi, beberapa waktu belakangan margin investasi apartemen terus menurun. Ditambah hadirnya instrumen investasi lain yang jauh lebih menjanjikan menjadi penyebab penjualan apartemen kian merosot.