-
Darmanto Zebua
JAMBISNIS.COM - Pasar properti residensial di Indonesia mengalami tantangan yang signifikan pada kuartal kedua tahun 2025. Menurut Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dirilis oleh Bank Indonesia, penjualan rumah di pasar primer mengalami penurunan sebesar 3,80% (year on year) secara tahunan, yang berlawanan dengan pertumbuhan sebesar 0,73% (yoy) yang tercatat pada kuartal sebelumnya.
"Penjualan properti residensial terkontraksi sebesar 3,80% (yoy), setelah tumbuh sebesar 0,73% (yoy) pada triwulan I 2025," ungkap Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), dalam laporan Survei Harga Properti Residensial yang diterbitkan pada Jumat (8/8/2025).
Penurunan ini mencerminkan berkurangnya daya beli konsumen serta adanya kendala dalam penyediaan properti. Meskipun sektor secara keseluruhan menunjukkan penurunan, rumah tipe kecil ternyata masih menjadi pilar utama dalam pasar properti.
Penjualan rumah tipe kecil mengalami pertumbuhan sebesar 6,70% (yoy), meskipun laju pertumbuhannya melambat cukup signifikan dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2025 yang mencapai 23,75% (yoy).
"Perkembangan ini dipengaruhi oleh penjualan rumah tipe kecil yang tumbuh 6,70% (yoy), melambat dari 23,75% (yoy) pada triwulan sebelumnya," jelasnya.
Data ini menunjukkan bahwa segmen menengah ke bawah masih memiliki permintaan yang cukup stabil. Di sisi lain, penjualan rumah tipe menengah dan besar mengalami penurunan yang cukup tajam.