ILUSTRASI: Program 3 juta rumah per tahun masih terkendala lahan.
-
Darmanto Zebua
JAMBISNIS.COM - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan, para investor asing mempertanyakan ketersediaan lahan untuk turut serta dalam menyukseskan Program 3 Juta Rumah per tahun.
Hal ini disampaikan Fahri kala bertemu Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumnas Tambok Parulian Setyawati Simanjuntak dalam siaran persnya.
"Saya sudah ke China, ke Jepang, ke Iran, ke Qatar, Malaysia, Singapura, semuanya menanyakan hal yang sama bagaimana ketersediaan lahannya," kata Wamen Fahri baru-baru ini.
Untuk itu, dia meminta Perumnas meningkatkan perannya dalam menyediakan lahan pembangunan perumahan atau hunian yang layak bagi rakyat. Agar pemerintah punya otoritas atas lahan untuk sektor perumahan, maka jalur tercepat yang memungkinkan adalah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN).Perumnas sebagai salah satu penyedia perumahan dan juga tanahnya.
"Untuk itu, kalau bisa tanah yang siap untuk perumahan diperbanyak," tegas Fahri.
Penyediaan lahan untuk hunian terutama sangat dibutuhkan di kawasan perkotaan yang semakin sulit bagi rakyat untuk mendapatkan hunian terjangkau di tengah kota.
"Manusia adalah core (inti) dari kota. Maka, rumah manusia di kota seharusnya dianggap primer. Tapi, kenyataannya sekarang justru manusia diusir dari kota karena tanah kota diprioritaskan untuk fungsi lain yang tidak mereka mampu akses," tegas dia.
Fahri menambahkan, ketersediaan lahan juga menjadi kunci bagi investor untuk tertarik dalam ikut membangun sektor perumahan, terutama investor luar negeri yang telah menyatakan ketertarikan Program 3 Juta Rumah. Dengan ketersediaan lahan yang dapat diatur oleh Pemerintah, dia meyakini akan dapat menekan harga hunian layak di perkotaan menjadi terjangkau.(*)
Jl. Kapt. A. Bakaruddin, Kelurahan Selamat, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, 36124
+62
media@jambisnis.com pimred@jambisnis.com
© Design by Jambisnis.com