-
Darmanto Zebua
Data inflasi AS untuk Agustus akan dirilis pekan ini, di mana pasar mengamati kemungkinan kenaikan inflasi lebih lanjut, mengingat sebagian besar tarif Presiden AS Donald Trump mulai berlaku bulan lalu. Para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga seperempat poin sebesar 89,4% pada FOMC The Fed pekan depan. Beberapa pejabat The Fed juga telah memberi sinyal dalam beberapa pekan terakhir bahwa bank sentral akan terbuka terhadap penurunan suku bunga di tengah semakin banyaknya tanda-tanda pendinginan di pasar tenaga kerja.
Lalu, perpolitikan di Eropa memanas setelah Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou mengundurkan diri setelah kehilangan mosi kepercayaan di Majelis Nasional. Ketidakpastian politik juga terjadi di Jepang setelah pengunduran diri PM Shigeru Ishiba. Kemudian, terdapat prospek sanksi AS yang lebih ketat terhadap Rusia menyusul serangan mematikan Moskow terhadap Ukraina di akhir pekan. Kondisi geopolitik itu berkontribusi pada permintaan aset safe haven untuk emas batangan. Dari dalam negeri, pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari posisinya sebagai Menteri Keuangan memicu kekhawatiran investor global atas arah fiskal Indonesia di bawah Presiden RI Prabowo Subianto.(*)