Syaiful Amri
Syaiful Amri
Selain hujan, fenomena udara kabur dan kabut asap ringan juga masih terpantau di sejumlah daerah, terutama di Muaro Jambi, Tebo, dan Sungai Penuh. BMKG menjelaskan bahwa kondisi ini dipicu oleh kelembapan udara tinggi dan minimnya hembusan angin pada malam hingga pagi hari, yang menyebabkan partikel udara sulit terdispersi. Masyarakat diimbau untuk mengurangi aktivitas berkendara di pagi hari dan memastikan lampu kendaraan menyala untuk menjaga jarak pandang aman.
Kendati cuaca hari ini terpantau basah, BMKG memperkirakan kondisi akan berangsur membaik menjelang akhir pekan. Pada Jumat hingga Minggu (10–12 Oktober 2025), sebagian besar wilayah Jambi diprediksi cerah berawan, meskipun peluang hujan lokal masih terbuka di wilayah pesisir timur dan dataran tinggi bagian barat.
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tetap memperhatikan informasi pembaruan cuaca harian, terutama bagi petani, nelayan, dan pengguna transportasi darat maupun udara, mengingat perubahan cuaca cepat masih sering terjadi di masa peralihan menuju puncak musim hujan.
“Fluktuasi suhu yang signifikan dan kelembapan tinggi bisa memicu hujan petir secara tiba-tiba. Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan prakiraan cuaca harian BMKG,” tambah pihak BMKG Jambi.
Dengan kondisi cuaca yang dinamis ini, warga diimbau untuk menjaga kesehatan dan mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem, terutama pada malam dan dini hari yang cenderung lembap dan berpotensi menyebabkan penyakit musiman seperti flu dan demam.