Hingga Juni 2025, Kredit Properti Sudah Mencapai Rp 980 Miliar

Ilustrasi perumahan yang dibangun pengembang untuk warga.
Ilustrasi perumahan yang dibangun pengembang untuk warga.
Reporter

-

Editor

Darmanto Zebua

JAMBISNIS.COM - Penyaluran kredit ke sektor properti tumbuh sebesar 8,12% year on year (yoy) hingga Juni 2025. Angka tersebut menandai perlambatan bagi kinerja kredit properti selama sembilan bulan berturut-turut sejak tumbuh tinggi pada medio 2024.

Mengacu data Bank Indonesia (BI) dikutip dari Investor.id, Senin (4/8/2025), kredit properti yang disalurkan perbankan pada Juni 2025 mencapai Rp 980,87 triliun. Nilai kredit properti itu masih mampu bertumbuh positif sebesar 8,12% yoy dibandingkan realisasi pada Juni 2024 yang sebesar Rp 907,23 triliun.

Namun demikian, perkembangan kredit properti menunjukkan adanya pelemahan sejak tumbuh tinggi pada Agustus 2024 sebesar 11,95% yoy. Sejak saat itu hingga Juni 2025, pertumbuhan kredit selalu tercatat lebih rendah sehingga mencerminkan adanya perlambatan pertumbuhan selama sembilan bulan berturut-turut.

Secara rinci, kredit pemilikan rumah (KPR) rumah tapak dengan tipe >70 m² masih menopang dengan pertumbuhan 10,17% yoy dengan nominal Rp 233,99 triliun pada Juni 2025. Di segmen ini, pertumbuhan kredit pernah dicatatkan sampai dengan 20,00% pada Juni 2024 lalu.

Kemudian untuk segmen KPR rumah tapak tipe 22 s/d 70 m² mencatat nilai kredit terbesar yaitu mencapai Rp 484,52 triliun, berikut pertumbuhan sebesar 8,49% yoy. Tetapi, kinerja KPR tipe ini juga mengalami perlambatan yang dimulai sejak akhir tahun lalu hingga saat ini.

Sementara kredit rumah susun hanya mampu meningkat 5,23% yoy menjadi Rp 37,51 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi dicatatkan dari tipe rumah susun <21 m². Di sisi lain, kredit ruko/rukan masih tumbuh di level tinggi meskipun di saat sama juga punya kecenderungan melambat menjadi sebesar 27,16% yoy menjadi Rp 46,04 triliun.