-
Darmanto Zebua
JAMBISNIS.COM - Industri komponen otomotif Indonesia tengah menghadapi tekanan akibat melemahnya permintaan domestik. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil semester I 2025 hanya mencapai 374.740 unit, turun 8,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Penjualan ritel juga turun 9,7 persen menjadi 390.467 unit. Kondisi ini mendorong pelaku industri mengandalkan ekspor ke pasar global sebagai strategi mitigasi.
Menurut Hamdan Dzulkarnaen, Ketua Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM), pasar ekspor menjadi solusi ketika penjualan kendaraan di dalam negeri mengalami tekanan.
"Selama ini ekspor daripada komponen buatan Indonesia itu ada pada angka yang cukup baik, cukup tinggi. Tadi sudah disampaikan juga bahwa progresnya berjalan cukup baik, tetapi kami tentunya berharap bisa meningkatkan ekspor Indonesia sehingga anggota kami dapat menjadi pemain global," kata Hamdan dikutip dari Kompas, Kamis (18/9/2025).
Hamdan menambahkan, perluasan pasar luar negeri akan membantu industri tidak terlalu bergantung pada penjualan lokal.
"Sehingga itu dapat menjadi mitigasi terhadap fluktuasi yang terjadi pada pasar domestik. Kalau kami bisa menjadi pemain global, tentunya akan sangat baik saat menghadapi fluktuasi permintaan dalam negeri," ujarnya.