Berita Terkait

Saham Boeing Anjlok Usai Kecelakaan 787 Dreamliner Air India di Ahmedabad, Analis Waspadai Pengawasan Ketat

Saham Boeing (BA) turun ke US$204,77 setelah kecelakaan pesawat 787 Dreamliner milik Air India di Ahmedabad, menambah sorotan terhadap masalah keselamatan produk Boeing. (Foto: Reuters/Boeing)

Saham Boeing (BA) turun ke US$204,77 setelah kecelakaan pesawat 787 Dreamliner milik Air India di Ahmedabad, menambah sorotan terhadap masalah keselamatan produk Boeing. (Foto: Reuters/Boeing)

Reporter:

-

Editor:

Syaiful Amri

JAMBISNIS.COM - Saham Boeing (NYSE: BA) merosot tajam sebesar 4,32% pada Kamis (12/6) ke level US$204,77 per saham, menyusul insiden jatuhnya pesawat Boeing 787 Dreamliner milik maskapai Air India di Ahmedabad, India. Bahkan, saham Boeing sempat turun hampir 8% dalam perdagangan pra-pasar, menurut laporan Indian Express.

Insiden terjadi ketika pesawat Air India dengan rute Ahmedabad – London Gatwick jatuh beberapa menit setelah lepas landas pada pukul 13:30 waktu setempat. Pesawat tersebut membawa 230 penumpang dan 12 awak kabin. Saat ini otoritas penerbangan India masih menyelidiki penyebab kecelakaan tragis ini.

Menurut Kristine Liwag, analis dari Morgan Stanley, kecelakaan tersebut kemungkinan besar akan memicu peningkatan pengawasan terhadap Boeing oleh regulator global, terutama jika penyebabnya terkait dengan masalah sistemik pada pesawat.

"Skenario terbaik untuk Boeing adalah kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan pilot, namun skenario terburuknya adalah adanya cacat sistem," ujar Liwag, yang juga menurunkan target harga saham Boeing menjadi US$200 per saham.
Sementara itu, Ken Herbert, analis dari RBC Capital, tetap mempertahankan rekomendasi ‘outperform’ (kinerja lebih baik) untuk saham Boeing, dengan target harga US$230 per saham.

Kejadian ini menambah panjang daftar masalah keamanan yang melibatkan pesawat Boeing. Sebelumnya, pada Januari 2024, sebuah pesawat Boeing 737 Max milik Alaska Airlines mengalami insiden pintu pesawat terlepas di udara hanya 9 menit setelah lepas landas. Insiden tersebut mendorong Federal Aviation Administration (FAA) untuk menghentikan rencana ekspansi produksi pesawat 737 Max.

Kondisi ini menjadi salah satu alasan mundurnya Dave Calhoun sebagai CEO Boeing pada 2024, yang kini digantikan oleh Kelly Ortberg. FAA menyatakan belum akan mencabut pembatasan ekspansi produksi hingga semua masalah kontrol kualitas diselesaikan secara menyeluruh oleh Boeing.

Saiful Amri
8
Get In Touch

Jl. Kapt. A. Bakaruddin, Kelurahan Selamat, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, 36124

+62

media@jambisnis.com pimred@jambisnis.com

Follow Us

© Design by Jambisnis.com