Rupiah Menguat ke Rp16.240/US$ Usai Sikap Lunak Trump Soal Tarif Dagang

JAMBISNIS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada awal perdagangan Kamis (12/6/2025), menyusul sikap yang lebih lunak dari Presiden AS, Donald Trump, dalam negosiasi tarif dagang. Berdasarkan data Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,06% ke posisi Rp16.240 per dolar AS. Penguatan rupiah ini terjadi seiring pelemahan indeks dolar AS (DXY) yang turun 0,29% ke level 98,34 pada pukul 08:56 WIB. Sebagai perbandingan, DXY sebelumnya ditutup di level 98,63 pada perdagangan Rabu (11/6/2025).

Pelemahan dolar AS dipicu oleh pernyataan Trump yang menunjukkan kemungkinan perpanjangan batas waktu negosiasi tarif dagang hingga 8 Juli, bagi negara-negara yang menunjukkan itikad baik dalam pembicaraan. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, juga menyebutkan bahwa AS mungkin memberikan perpanjangan waktu tersebut sebagai bentuk kelonggaran.

Tak hanya itu, hubungan dagang AS-China juga menunjukkan sinyal positif. Kedua negara mencapai kesepakatan untuk melanjutkan gencatan senjata dalam perang dagang. Kesepakatan itu mencakup pencabutan pembatasan ekspor mineral tanah jarang dari China dan akses lebih besar bagi mahasiswa China ke universitas-universitas di AS.

Trump menyampaikan melalui platform Truth Social bahwa kesepakatan tersebut tinggal menunggu persetujuan akhir dari Presiden Xi Jinping dan dirinya. "China akan menyuplai semua kebutuhan tanah jarang kami di muka. Sebagai gantinya, kami akan memfasilitasi akses mahasiswa China ke universitas kami," ujar Trump.

Sentimen ini memberikan katalis positif bagi rupiah, di tengah ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (The Fed). Keduanya berpotensi menjadi faktor pendukung penguatan mata uang Garuda dalam jangka pendek.