Berita Terkait

Lagi Hits! Matcha vs Kopi: Perbandingan Kafein, Efek, dan Tips Menikmati Matcha Tanpa Gelisah.

Matcha vs Kopi

Matcha vs Kopi

Reporter:

Syaiful Amri

Editor:

Syaiful Amri

JAMBISNIS.COM - Matcha kini tengah berada di puncak popularitasnya di Indonesia. Dari berbagai platform media sosial seperti TikTok hingga Instagram, minuman dan makanan berbasis bubuk teh hijau halus ini mendominasi tren. Mulai dari matcha latte, lemonade, soda, soft serve, hingga inovasi terbaru seperti matcha cocktail atau Matcha-rita, kehadirannya mudah ditemukan di berbagai kafe kekinian. Namun, di balik warna hijaunya yang menenangkan dan rasanya yang khas, banyak yang lupa bahwa matcha mengandung kafein. Lantas, berapa sebenarnya kandungan kafein dalam minuman hits ini?

Kandungan Kafein dalam Matcha
Matcha dan teh hijau sama-sama berasal dari pohon teh yang sama. Namun, matcha dibuat dari daun teh yang secara khusus ditanam di tempat teduh. Proses unik ini bertujuan untuk meningkatkan kadar klorofil dan L-theanine, yang memberikan warna hijau terang dan rasa umami khas pada matcha.

Menurut Kristina Tucker dari The Republic of Tea, sebagaimana dikutip dari Real Simple, kandungan kafein dalam matcha dapat bervariasi tergantung pada cara penyajiannya. "Matcha seremonial biasanya mengandung sekitar 30 hingga 60 miligram kafein per porsi," jelasnya. Jenis matcha juga memengaruhi kadar kafein; matcha seremonial yang berasal dari daun muda berkualitas tinggi cenderung memiliki kandungan kafein lebih tinggi dibandingkan matcha kuliner yang umumnya digunakan untuk memasak atau campuran makanan.

Kopi vs. Matcha: Perbandingan Kafein dan Efeknya
Banyak orang menganggap matcha sebagai pilihan caffeine boost yang lebih ringan dibandingkan kopi, dan anggapan ini memang benar. Sebagai perbandingan:
Matcha:
Satu cangkir matcha umumnya mengandung 30-60 mg kafein, tergantung jumlah bubuk yang digunakan.
Kopi: Secangkir kopi (8 ons) mengandung sekitar 95-200 mg kafein.
Meskipun matcha tetap mengandung kafein, kadarnya jauh lebih rendah daripada kopi. Yang menarik, efek kafein pada matcha cenderung lebih stabil dan tidak memicu kegelisahan seperti yang sering terjadi setelah minum kopi. Hal ini berkat kandungan L-theanine, sejenis asam amino yang ada dalam matcha. L-theanine bekerja sinergis dengan kafein untuk menghasilkan energi yang lebih tenang dan fokus yang lebih baik tanpa efek samping gelisah. Oleh karena itu, banyak orang kini memilih matcha sebagai alternatif kopi untuk tetap produktif dan fokus tanpa gangguan kecemasan.

Meskipun kandungan kafeinnya tergolong rendah, bagi sebagian orang yang sensitif, minum matcha terlalu banyak atau terlalu dekat dengan waktu tidur bisa tetap menyebabkan susah tidur. Berikut beberapa tips untuk menikmati matcha tanpa harus terjaga semalaman:

Kurangi Takaran Bubuk Matcha: Semakin banyak bubuk yang digunakan, semakin tinggi kadar kafeinnya. Cukup gunakan setengah sendok teh untuk hasil yang lebih ringan. Campurkan dengan Susu atau Alternatifnya: Membuat matcha latte dengan susu oat, susu almond, atau susu sapi dapat mengencerkan kafein sekaligus memberikan rasa yang lebih creamy dan mengenyangkan. Tambahkan Bahan Penyeimbang: Anda bisa mencoba menambahkan bahan seperti jahe, biji chia, atau madu. Selain memperkaya rasa, kombinasi ini dipercaya dapat membantu menetralkan efek stimulan dari kafein.
Dengan memahami kandungan kafein dan cara menikmatinya yang tepat, Anda bisa tetap menikmati kelezatan dan manfaat matcha tanpa khawatir mengganggu kualitas tidur.

Saiful Amri
21
Get In Touch

Jl. Kapt. A. Bakaruddin, Kelurahan Selamat, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, 36124

+62

media@jambisnis.com pimred@jambisnis.com

Follow Us

© Design by Jambisnis.com