Indonesia resmi menyerahkan Initial Memorandum (IM) sebagai bagian dari proses aksesi keanggotaan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)
-
Syaiful Amri
JAMBISNIS.COM - Indonesia resmi menyerahkan Initial Memorandum (IM) sebagai bagian dari proses aksesi keanggotaan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 3 Juni 2025 di Paris, Prancis. Dokumen penting ini diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann, dalam rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2025. Initial Memorandum mencakup 25 kebijakan prioritas yang diklasifikasikan dalam 32 topik utama, dan merupakan hasil dari self-assessment Indonesia terhadap kesesuaian kebijakan nasional dengan standar OECD. Penyusunan dokumen ini dikoordinasikan oleh Tim Nasional Aksesi OECD setelah pengesahan Peta Jalan Aksesi Indonesia pada 29 Maret 2024.
“Dokumen ini menjadi syarat penting dalam proses aksesi keanggotaan Indonesia ke OECD. Kami berharap langkah ini memperkuat posisi Indonesia dalam tatanan internasional dan mendukung perumusan kebijakan global yang lebih adil,” ujar Airlangga.
Indonesia tercatat sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang telah menyelesaikan Initial Memorandum untuk aksesi OECD. Negara-negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, Filipina, dan Singapura juga telah menyatakan minat bergabung, namun belum menyampaikan dokumen resmi. Meski demikian, proses aksesi masih panjang dan bisa memakan waktu bertahun-tahun. Sebagai contoh, Argentina telah menyerahkan Initial Memorandum sejak 2022 namun belum resmi diterima sebagai anggota penuh. Pemerintah berharap keanggotaan di OECD akan memperkuat posisi Indonesia sebagai representasi negara Global South dan mendorong kontribusi dalam pengambilan keputusan kebijakan internasional.(*)
Jl. Kapt. A. Bakaruddin, Kelurahan Selamat, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, 36124
+62
media@jambisnis.com pimred@jambisnis.com
© Design by Jambisnis.com