Gen Z Makin Nempel Sama ChatGPT, Minta Saran Karier Sampai Susah Lepas

Ngobrol Sama ChatGPT Jadi Jurus Gen Z Hadapi Dunia Kerja yang Nggak Pasti
Ngobrol Sama ChatGPT Jadi Jurus Gen Z Hadapi Dunia Kerja yang Nggak Pasti
Reporter

Syaiful Amri

Editor

Syaiful Amri

JAMBISNIS.COM - Generasi Z alias Gen Z lagi-lagi jadi sorotan. Kali ini karena mereka makin sering "curhat" ke ChatGPT soal urusan karier. Bahkan, sebagian besar dari mereka merasa terbantu dan nyaman banget menggunakan AI ini untuk ambil keputusan penting.

Berdasarkan studi dari Southeastern Oklahoma State University yang dikutip dari Fortune, lebih dari separuh warga Amerika sedang mempertimbangkan untuk ganti karier. Tapi, yang paling agresif melakukannya adalah Gen Z, dengan angka mencapai 57%. Angka ini bahkan lebih tinggi dari generasi milenial (55%) dan Gen X (50%).

Menariknya, sekitar 42% dari para profesional muda menggunakan teknologi AI seperti ChatGPT untuk membantu mereka cari arah karier. Ini termasuk nentuin pekerjaan apa yang cocok, bantu bikin resume, sampai nyiapin jawaban untuk wawancara kerja.

Bukan cuma itu, 43% pakai ChatGPT buat nulis CV dan surat lamaran, 28% buat eksplorasi pekerjaan baru, dan 19% untuk cari tahu bidang kerja mana yang lagi banyak dibutuhkan dengan gaji tinggi.

Tapi di sisi lain, dunia kerja juga lagi penuh tantangan. Seiring penggunaan AI yang makin luas, banyak perusahaan malah mulai mengurangi jumlah karyawan. Data dari firma ventura SignalFire menyebutkan bahwa perekrutan fresh graduate di 15 perusahaan teknologi besar turun lebih dari 50% sejak 2019. Sebelum pandemi, anak baru lulus menyumbang 15% dari total rekrutmen di Big Tech, tapi sekarang cuma tinggal 7%.

Tantangan makin berat karena ternyata 77% pencari kerja muda bahkan minta bantuan orang tua mereka buat hadiri wawancara, nego gaji, bahkan menyelesaikan konflik di tempat kerja.