Danantara Evaluasi Permintaan Garuda Indonesia Tambah 15 Armada, Rosan Roeslani Buka Suara

JAMBISNIS.COM - CEO PT BPI Danantara, Rosan Roeslani, angkat bicara soal kabar PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang meminta pendanaan untuk pengadaan 15 unit armada baru. Menurut Rosan, permintaan tersebut masih dalam proses evaluasi di tingkat holding.

"Ya, itu bagian dari holding, sedang kita evaluasi," ujar Rosan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Lebih lanjut, Rosan menegaskan bahwa evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap Garuda Indonesia, melainkan juga mencakup seluruh BUMN yang berada di bawah koordinasi Danantara. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan optimalisasi aset negara.

“Bukan hanya Garuda, kami mengevaluasi semua BUMN yang ada. Bagaimana meningkatkan dan mengoptimalkan aset yang ada,” jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa strategi dan kebijakan perusahaan, termasuk aksi korporasi seperti pengadaan armada baru, sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemegang saham dan pemangku kepentingan. Garuda Indonesia juga disebutkan terus menjalin koordinasi dengan pemerintah dan stakeholders agar rencana ekspansi berjalan selaras dengan strategi jangka panjang perusahaan. Pengamat Ekonomi dari Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menyampaikan bahwa salah satu tugas mendesak bagi Danantara adalah mempercepat restrukturisasi BUMN yang bermasalah selama ini. Kehadiran Danantara nantinya bisa mengubah wajah BUMN Indonesia lebih produktif dan kompetitif.

"Kalau terlambat, justru biayanya akan makin mahal. Tapi restrukturisasi harus tuntas, artinya menyelesaikan masalah, bukan menyembunyikannya," tegas Wijayanto.

Langkah ini dinilai penting untuk menjaga kesehatan keuangan negara dan mendorong BUMN agar kembali produktif serta kompetitif.