Adu Strategi Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua di Indonesia
-
Syaiful Amri
JAMBISNIS.COM - Persaingan di industri perbankan syariah Indonesia makin memanas. Dua raksasa perbankan nasional, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), tengah bersiap melakukan spin off Unit Usaha Syariah (UUS) mereka. Tujuan keduanya tak main-main: merebut posisi bank syariah terbesar kedua di Indonesia, setelah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang masih kokoh di puncak dengan aset Rp 401 triliun per Maret 2025. Menariknya, baik BTN maupun CIMB Niaga memiliki modal kuat dalam pertarungan ini. Per Maret 2025, UUS CIMB Niaga tercatat memiliki aset sebesar Rp 64,77 triliun, sedikit lebih tinggi dari UUS BTN yang mencatatkan Rp 61,19 triliun. Namun, tren pertumbuhan menunjukkan arah yang berbeda.
Aset BTN Syariah mengalami peningkatan dari Rp 60,56 triliun di akhir 2024, sedangkan CIMB Niaga Syariah justru turun dari Rp 67,5 triliun pada periode yang sama. Dari sisi pembiayaan, BTN Syariah juga tumbuh lebih pesat, mencapai 18,2% YoY, jauh melampaui CIMB Niaga Syariah yang hanya tumbuh 5% YoY. Direktur Syariah CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara, mengungkapkan bahwa spin off nantinya akan memfokuskan bisnis pada segmen UMKM dan konsumer ritel, sambil tetap mengandalkan pertumbuhan organik.
“Belum ada rencana aksi korporasi non-organik, tapi kalau ada kesempatan dan sejalan dengan visi, tentu akan dipertimbangkan,” ujar Pandji.
Sementara itu, Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menegaskan bahwa ambisi BTN Syariah menjadi bank syariah terbesar kedua adalah bagian dari strategi jangka panjang hasil kerja sama dengan Boston Consulting Group. Targetnya, posisi itu bisa dicapai dalam dua hingga tiga tahun ke depan. BTN Syariah akan tetap fokus pada segmen konsumer dan properti, serta mengembangkan kekuatan digital agar bisa melampaui induknya dari sisi teknologi perbankan.
Tak hanya BTN dan CIMB Niaga yang bersiap. Direktur BCA Syariah, Pranata, menilai bahwa kehadiran bank syariah baru dari spin off ini bisa menjadi momentum peningkatan pangsa pasar secara keseluruhan bagi industri perbankan syariah di Indonesia. Namun ia juga mengingatkan, kompetisi yang makin ketat akan menuntut kesiapan teknologi digital serta sistem keamanan siber yang andal.
“Kompetisi antar bank syariah akan mendorong inovasi yang lebih baik di sisi produk dan layanan,” ujarnya.
Dengan rencana spin off dua pemain besar, tahun-tahun ke depan akan menjadi panggung menarik dalam peta persaingan perbankan syariah nasional.
Jl. Kapt. A. Bakaruddin, Kelurahan Selamat, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, 36124
+62
media@jambisnis.com pimred@jambisnis.com
© Design by Jambisnis.com