Babak Baru, Trump dan Presiden Baru Korsel Sepakat Diskusikan Kesepakatan Tarif

JAMBISNIS.COM - Presiden baru Korea Selatan Lee Jae-myung dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sepakat untuk bekerja sama dalam mencapai kesepakatan tarif. Kesepakatan ini tercapai dalam panggilan telepon pertama mereka sejak Lee terpilih pekan ini.

Trump telah mengenakan tarif pada Korea Selatan, sekutu lama yang memiliki perjanjian perdagangan bebas bilateral, dan mendesaknya untuk membayar lebih untuk 28.500 tentara AS yang ditempatkan di sana.

Secara terpisah, sekutu Trump telah menyuarakan kekhawatiran tentang sikap Lee yang lebih lunak terhadap Tiongkok, saingan geopolitik utama Washington.

Lee, seorang liberal, terpilih pada 3 Juni setelah mantan pemimpin konservatif, Yoon Suk-yeol, dimakzulkan dan digulingkan.

Melansir dari AsiaOne, Sabtu, 7 Juni 2025, masa depan ekonomi berorientasi ekspor Korea Selatan mungkin bergantung pada jenis kesepakatan yang dapat dicapai Lee dengan Trump, dengan semua sektor utama negaranya mulai dari chip hingga otomotif dan pembuatan kapal sangat bergantung pada perdagangan global. Masa jabatannya dimulai pada hari Rabu.

"Kedua presiden sepakat untuk berupaya mencapai kesepakatan yang memuaskan tentang konsultasi tarif sesegera mungkin yang dapat memuaskan kedua negara," kata kantor Lee dalam sebuah pernyataan.

"Untuk tujuan ini, mereka memutuskan untuk mendorong negosiasi tingkat kerja guna menghasilkan hasil yang nyata."

Trump mengundang Lee ke sebuah pertemuan puncak di AS dan mereka berencana untuk segera bertemu, menurut seorang pejabat Gedung Putih.

Para analis mengatakan kesempatan pertama bagi keduanya untuk bertemu adalah pada pertemuan puncak G7 di Kanada pada pertengahan Juni.

Kantor Lee mengatakan kedua pemimpin itu juga membahas upaya pembunuhan yang mereka alami tahun lalu serta antusiasme mereka terhadap golf.

Lee menjalani operasi setelah ia ditikam di leher oleh seorang pria pada bulan Januari tahun lalu, sementara Trump terluka di telinga oleh peluru yang ditembakkan oleh seorang calon pembunuh pada bulan Juli.(*)