Berita Terkait

Apkasindo : Harga TBS Turun, Tapi Petani Sawit Jambi Masih Bertahan

Wakil Ketua Bidang DPP APKASINDO Provinsi Jambi, Kasriwandi. FOTO: JAMBISNIS.COM/K SANDI

Wakil Ketua Bidang DPP APKASINDO Provinsi Jambi, Kasriwandi. FOTO: JAMBISNIS.COM/K SANDI

Reporter:

Kurnia Sandi

Editor:

Deddy Rachmawan

JAMBISNIS.COM - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menyoroti kondisi petani sawit terkait penurunan harga tandan buah segar (TBS) pada periode 13 hingga 19 Juni 2025.

Wakil Ketua Bidang DPP Apkasindo Provinsi Jambi, Kasriwandi, menyampaikan bahwa meskipun harga TBS mengalami penurunan, dampaknya tidak terlalu signifikan bagi petani di Provinsi Jambi.

"Selama tiga bulan terakhir, harga TBS memang fluktuatif kadang naik, kadang turun. Tapi kalau sudah di atas Rp 3.000 per kilogram, petani biasanya sudah bersyukur," ujarnya saat ditemui di Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Kamis (12/6/2025).

Untuk periode saat ini, harga TBS usia tanaman 10–20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.223,91 per kilogram.

Namun menurut Kasriwandi, bagi petani Jambi, bukan hanya harga yang jadi fokus utama.

“Yang lebih penting adalah bagaimana petani bisa menghasilkan tandan buah segar dengan kualitas maksimal. Itu yang akan menentukan keberlanjutan usaha mereka,” tegasnya.

Baca juga: Harga Sawit Provinsi Jambi Turun

Seperti diketahui harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi kembali mengalami penurunan untuk periode penetapan 13 hingga 19 Juni 2025. Penurunan harga ini diumumkan secara resmi oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi setelah rapat rutin yang digelar pada Kamis, 12 Juni 2025. Dalam rapat tersebut, ditetapkan bahwa harga TBS untuk tanaman sawit berumur 10 hingga 20 tahun sebesar Rp3.223,91 per kilogram, atau mengalami penurunan sebesar Rp63,81/kg dibandingkan periode sebelumnya.

Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Hero Suratman, menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh faktor eksternal, terutama kondisi pasar minyak sawit global.

"Harga TBS mengalami penurunan karena stok minyak sawit mentah (CPO) global, khususnya dari Malaysia, meningkat. Produksi dan impor yang tinggi tidak diimbangi oleh ekspor, sehingga menekan harga. Selain itu, harga minyak kedelai dan minyak nabati lain di bursa internasional juga mengalami pelemahan," ungkapnya saat diwawancarai di Kantor Dinas Perkebunan Jambi. (*)

Deddy Rachmawan
23
Get In Touch

Jl. Kapt. A. Bakaruddin, Kelurahan Selamat, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, 36124

+62

media@jambisnis.com pimred@jambisnis.com

Follow Us

© Design by Jambisnis.com