Syaiful Amri
Syaiful Amri
JAMBISNIS.COM - Indonesia patut berbangga. Dalam sejarah catur nasional, hanya tiga pecatur wanita yang berhasil meraih gelar Woman Grandmaster (WGM) dari Federasi Catur Dunia (FIDE). Mereka adalah Irene Kharisma Sukandar, Medina Warda Aulia, dan Dewi Ardhiani Anastasia Citra. Ketiganya tidak hanya menjadi ikon olahraga nasional, tetapi juga membawa harum nama Indonesia di panggung catur dunia melalui perjalanan panjang penuh kerja keras, turnamen bergengsi, dan pencapaian luar biasa.
1. Irene Kharisma Sukandar – Pelopor WGM & IM Indonesia
Irene lahir di Jakarta pada 7 April 1992. Ia menjadi pecatur wanita pertama Indonesia yang menyandang gelar WGM pada tahun 2009, dan melanjutkan prestasinya dengan memperoleh gelar International Master (IM) pada tahun 2014 menjadikannya salah satu dari sedikit wanita Asia Tenggara yang meraih gelar setara Master pria tersebut.
Dengan rating puncak mencapai 2432 (September 2016) dan peringkat terakhir sekitar 2338 (Mei 2024), Irene dikenal luas di dunia internasional. Ia dua kali menjuarai Asian Women’s Championship (2012 dan 2014), serta menyabet medali emas SEA Games 2013 untuk nomor cepat dan blitz.
Irene juga telah meraih dua norma Grandmaster (GM) yang pertama pada Kejuaraan Asia 2012 di Ho Chi Minh City, dan yang kedua saat Festival Catur Internasional Abu Dhabi 2022, usai mengalahkan Grandmaster top dunia seperti Baadur Jobava dan Robert Hovhannisyan. Prestasi lainnya termasuk menjadi wanita pertama Indonesia yang masuk Top 100 dunia dalam kategori blitz dan rapid.