IPO CDIA Resmi Meluncur: Anak Usaha TPIA Ini Targetkan Dana Rp2,4 Triliun & Jadi Incaran Investor

Ilustrasi pekerja
Ilustrasi pekerja
Reporter

-

Editor

Syaiful Amri

JAMBISNIS.COM - Penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) menjadi sorotan tajam pelaku pasar modal di Tanah Air. Anak usaha tidak langsung dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ini siap melantai di Bursa Efek Indonesia dengan target dana jumbo mencapai Rp2,1 hingga Rp2,4 triliun, menjadikannya salah satu IPO terbesar di 2025.

IPO CDIA menjadi sangat menarik karena perusahaan ini berperan penting dalam menopang proyek besar industri petrokimia nasional melalui empat pilar bisnis strategis: pelabuhan dan logistik, energi dan utilitas, transportasi laut, serta infrastruktur industri.

CDIA adalah bagian dari grup Barito Pacific yang dikenal sebagai raksasa di sektor energi dan petrokimia, sehingga kepercayaan investor terhadap manajemen dan prospek jangka panjang CDIA cukup tinggi.

Empat Pilar Bisnis Strategis CDIA

1. Pelabuhan & Logistik:
- CDIA mengelola terminal curah cair, jetty, transportasi multimoda, dan anak usaha seperti PT Redeco Petrolin Utama.
2. Energi & Utilitas:
- Fokus pada penyediaan listrik, air industri, dan pengolahan limbah. Contoh unit: PT Krakatau Chandra Energi (JV dengan Krakatau Daya Listrik).
3. Transportasi Laut:
- Armada kapal tanker kimia dan LPG melalui PT Chandra Shipping International.
4. Penyimpanan & Infrastruktur Industri:
- Penyedia tangki penyimpanan, jaringan pipa, dan pengembangan kawasan industri terintegrasi di Cilegon dan Tuban.

Target dan Detail IPO CDIA
- Jumlah saham baru: 12,48 miliar lembar
- Rentang harga penawaran: Rp170 – Rp190 per saham
- Potensi valuasi market cap: Rp21,2 – Rp23,7 triliun
- PBV rendah: 1,7 – 1,8, dinilai cukup murah
- Enam penjamin pelaksana emisi (Joint Lead Underwriters):
- PT BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers, Henan Putihrai, OCBC Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas.

Kinerja Keuangan Cemerlang
CDIA mencatat lonjakan laba bersih tahun 2024 hingga 2.167% menjadi US$32,69 juta (Rp537 miliar) dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan juga tumbuh 35% menjadi US$102,25 juta (Rp1,68 triliun). Aset meningkat tajam menjadi US$813 juta, menunjukkan ekspansi agresif dalam mendukung proyek besar seperti CAP2 milik TPIA.

Selain itu, CDIA juga tercatat memiliki 4,99% saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang nilainya setara Rp155,8 miliar, memperkuat portofolio strategis dan sinergi sektor energi.